Kamis, 29 April 2010

Takdir

Rapuh waktuku terisi dengan nafas jiwamu
kau katakan kau hanya mengikuti takdir
sementara aku tak terima dengan takdir
aku menunggu kau pun sama, kita berjalan di jalan yang sama
kau tak berpaling sedikitpun saat kukatakan bebaskan
kau tetap katakan kau hanya mengikuti takdir
jari jemarimu menghias sudut-sudut jalan dengan cinta
aku masih menunggu
kau mengajakku pergi dalam penantianmu
kukatakan kau bukan yang seharusnya
kau katakan kau hanya mengikuti takdir
aku menyerah pada takdir
kuikuti langkahmu
yang kubawa adalah sisa-sisa luka
kau katakan takdirmu yang akan menyembuhkannya
dan ku percaya
bukan pada takdir tapi padamu
saat kuserahkan semua jalan ku
kau hempaskan aku
lagi
entah apa sekali lagi kau bilang ini takdir
aku sungguh kecewa dan sakit
kau memang tak bersungguh-sungguh dengan takdir.