Rabu, 11 Mei 2016

Lulus

Kenapa harus corat-coret seragam? Kenapa harus robek-robek baju seragamnya? Kenapa harus berlagak menghina menunjukan (maaf) bokong, kenapa? mungkin semua itu adalah bentuk kebebasan yg selama ini mereka inginkan, bentuk terlepasnya dari keterikatan kewajiban yg di ciptakan orang tua, sekolah terasa seperti penjara, begitu lulus robek bajunya, (maaf) tunggingkan guru2nya, nodai seragamnya, mari berlaku seperi monyet lepas kandang, kenapa semua yg dilakukan seperti tahanan yg dibebaskan dri penjara, tahanan yg di vonis bersalah krn berumur cukup untuk sekolah dan akhirnya dipenjara selama 3 tahun dengan kewajiban berlaku baik, belajar keras dan diperintah sesuai kurikulum, mereka tidak salah, karena mereka dipaksa sekolah atau terpaksa sekolah, sebagai seorang yg memohon, merajuk menyembah ibu supaya dilanjutkan sekolah sampai lulus SMA dan mama bilang tidak, sebagai seorang yg berjanji akan rangking sampai lulus mama tetap bilang tidak, mama bilang ketika itu tidak ada uang untuk lanjut ke kelas 3 SMA, aku menangis sejadi2nya, aku meraung-raung kepada Tuhan, aku ingin lulus SMA, lalu aku mengancam mama, bahwa aku tidak akan makan, minum atau kalau bisa tidak akan bernafas kalau mama tidak mati2an cari uang untuk aku melanjutkan kelas 3 SMA, akhirnya mama jual satu-satunya barang berharga yg menghubungkan kami dg seseorang yg seharusnya bertanggung jawab pada pendidikanku, aku naik ke kelas 3 SMA, aku menepati janji ke mama aku lulus dan mendapat rangking 1 berturut2 selama 2 semester dikelas 3, aku tidak merobek baju seragamku, tidak menunjukan bokongku dan begitu sedih krn harus pergi dari yg benar2 kuinginkan 1 tahun yg lalu, aku menangis meninggalkan sekolah yang kuperjuangkan mati-matian, melepas seragam yg begitu aku cintai dan berpisah dg guru2 yg begitu mulia, kenapa begitu? karena AKU INGIN SEKOLAH, jadi mulailah bertanya, apa yang benar2 mereka inginkan, hingga ketika mereka dapatkan mereka tidak akan berani bahkan menginjak ujung roknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar